ActorS
on stage
“Jika teater memberi jalan kebahagiaan, maka pekerjaan yang ditekuni akan seiring dengan keberuntungan”.
Pertanyaan saya pada Taruna tentang saduran Swann Song menjadi Pertunjukan Royal Actor “Cuman Angsa Bernyanyi”, seolah mengembalikan ingatan pada pertanyaan Wiratmo terhadap Rendra waktu itu, di mana pertanyaan-pertanyaannya menciptakan narasi yang dipengaruhi oleh pengetahuan sejarah bahwa Egmont yang menjalani hukuman mati dalam tahun 1568, menjadi martir, sehingga timbullah pemberontakan Belanda melawan Spanyol selama 80 tahun. Orang-orang Jerman yang turut menyaksikan pementasan Egmont tersebut pasti bergeleng kepala melihat karakter- karakter sejarah Eropa abad ke-16 itu berpakaian adat Jawa tradisional, meskipun menurut hematnya sikap mereka tidak penting. Sebab, sikap publiklah yang penting. Juga tidak penting, apakah pementasan Egmont di Taman Ismail Marzuki dalam tahun-tahun 70-an itu mesti sama dan sebangun dengan apa yang telah terjadi dengan martir Belanda itu dalam abad ke-16 di wilayah kerajaan Spanyol. Yang penting adalah apa yang terjadi di sekitar publik yang menyaksikan pementasan Egmont di Taman Ismail Marzuki dalam tahun-tahun 70-an. Sebab, pementasan drama modern adalah hic et nunc (di sini dan sekarang).
Arung Wardhana Ellhafifie
Dramaturg, Kritikus, Sutradara Teater
(kutipan dalam buku Kritik Seni, Penerbit Dewan Kesenian Jawa Timur, 2020)
Sebuah Lagu pada Pertunjukan Cuman Angsa Bernyanyi, saduran nasakah Nyanyian Angsa Anton Chekov. Sutradara Taruna P Putra Karya Lagu : Taruna P Putra